Fiqih Batasan Aurat Pria Perlu Ditafsirkan Ulang, Karena Tidak Ada Rujukan Tekstual di Al-Qur'an dan Dada Laki-laki Bisa Bikin Syahwat!
Aku heran sama pendapat Fiqih mengenai batasan aurat pria. Kenapa dada pria bukan aurat? Sehingga, mereka buka baju/dada sembarangan, bahkan di ruang publik. Padahal, dada itu hal sexy yang bisa bikin cewek "sange".
Ulama Fiqih harus mulai mengkaji kembali terkait batasan aurat pria. Selama di ayat Al-Qur'an tidak disebut secara jelas batasan itu, maka pendapat Fiqih perlu diubah. Karena, ini salah satu faktor awal penyebab maksiat.
Jangan diskriminasi dong! Cewek dikerukup sampai nggak kelihatan manusia, dengan alasan menghindari maksiat dan syahwat pria. Kamu kira yang punya nafsu cuman lakik doang. Perempuan lakik sama-sama punya libido dalam psikologi, jadi yang adil dong kalau bikin fatwa terkait agama.
Jangan beratkan di perempuan. Dikit-dikit yang dikekang disalahin perempuan, lakik seenaknya disuruh freedom. Kayak gini nih yang membuat maksiat bahkan zina semakin merajalela, karena laki-laki dibiarkan dan perempuan doang yang disalahkan.
Owner, Founder, CEO
= 085704703039
Customer Service
DUKUNG SITUS INI YA PEMIRSA, SUPAYA KAMI SEMANGAT UPLOAD CONTENT DAN BERBAGI ILMU SERTA MANFAAT.
DONASI DAPAT MELALUI BERIKUT INI =
0481723808
EKA APRILIA.... BCA
0895367203860
EKA APRILIA, OVO
0 Response to "Fiqih Batasan Aurat Pria Perlu Ditafsirkan Ulang, Karena Tidak Ada Rujukan Tekstual di Al-Qur'an dan Dada Laki-laki Bisa Bikin Syahwat! "
Post a Comment