SEJARAH PANGGILAN GUS, BUKAN CUMAN ANAK KYAI TAPI LEBIH FEODALIS!!!
Penulis_@Ratu Eka Bkj
Sebenarnya panggilan "Gus" itu bukan hanya untuk Anak Kyai saja, enggak.
Sejarahnya, kalau diruntut dari awal semenjak era Kerajaan Majapahit (Suku Jawa Asli) begini. "Gus" merupakan kepanjangan dari panggilan "Den Bagus" atau "Aden Bagus". Sapaan ini diberikan kepada jabatan setingkat "Pangeran" atau "Anak Ratu/Prabu/Raja".
Lalu, datanglah Kerajaan Kesultanan/Mataram/Demak (Jawa Terpengaruh Arab) ke tanah Jawa. Awalnya, hanya menguasai Jawa Tengah sekitarnya. Kemudian, kekuasaannya melebar memerangi Kerajaan Majapahit dan meracun sungai Brantas orang Jawa Timur.
Akhirnya, Kerajaan Majapahit tumbang dan kalah. Maka, digantikan oleh Kerajaan Kesultanan/Demak (Jawa Terpengaruh Arab). Kemudian, sapaan setara Pangeran/Anak Sultan diubah menjadi "Gusti" atau "Gus". Awalnya, hanya dipakai para keluarga Keraton/Bangsawan. Tapi, pengaruh sekolah Islam yang digagas Ki Hajar Dewantara hingga perkembangan organisasi NU (Nahdlatul Ulama) dengan Pesantren-nya semakin kuat. Maka, gelar "Gusti" disingkat menjadi "Gus" untuk memanggil "Anak Kyai".
JADI, KALAU DIAMBIL KESIMPULAN MAKA PANGGILAN "GUS" ITU BUKAN UNTUK ORANG YANG "RELIGIUS".
TAPI, PANGGILAN "GUS" SEBENARNYA CONDONG PANGGILAN YANG "FEODALIS".
ARTINYA, PANGGILAN "GUS" DIGUNAKAN UNTUK STATUS SOSIAL ORANG YANG LEBIH TINGGI, DAN JABATAN YANG TINGGI SETINGKAT "WAKIL PEMIMPIN".
KERJASAMA BISNIS, Mulai Klik Hubungi Kami via Whatshap
Owner, Founder, CEO
= 085704703039
Customer Service
DUKUNG SITUS INI YA PEMIRSA, SUPAYA KAMI SEMANGAT UPLOAD CONTENT DAN BERBAGI ILMU SERTA MANFAAT.
DONASI DAPAT MELALUI BERIKUT INI =
0481723808
EKA APRILIA.... BCA
0895367203860
EKA APRILIA, OVO
0 Response to "SEJARAH PANGGILAN GUS, BUKAN CUMAN ANAK KYAI TAPI LEBIH FEODALIS!!! "
Post a Comment